Selasa, 20 Maret 2012

metode audio


A.     LANDASAN TEORI
Dalam dunia pesantren hafalan merupakan hal yang tidak bisa ditinggalkan. Sebagai penunjang untuk memahami pelajaran tersebut, hafalan juga menjadi syarat wajib kenaikan kelas. Oleh karena itu tak sedikit anak pondok membawa nadzoman kemana- mana guna untuk hafalan di suatu tempat yang strategis seperti di dalam kelas, di sawah, di sungai, di masjid, dan tempat – tempat lainnya yang dianggap tenang sehingga dapat cepat hafal. Namun tak sedikit juga anak pondok yang mengalami kesulitan dalam menghafal hafalan tersebut, entah karena gak ada waktu untuk untuk menghafal atau memang dari anaknya sendiri yang sulit untuk menghafal nadzoman tesebut. Oleh karena itu diperlukan suatu alat bantu guna menunjang anak tersebut menghafal hafalan tersebut, salah satunya dengan metode audio (rekaman), hal ini juga mencoba prinsip psikologi kognitif yang mengatakan bahwa belajar yang efektif tidak hanya dengan melihat, tapi juga harus mendengar(astutik.1998). Dengan adanya prinsip tersebut, saya mencoba ber eksperimen dengan metode audio ‘hafalan” sebagai penunjang efektifitas hafalan alfiyah.
B.     DEVINISI OPERASIONAL
·        Hafalan
Hafalan adalah sebuah cara untuk mengikat suatu ilmu/sesuatu didalam otak dan dikeluarkan pada waktu dibutuhkan
·        Alfiyah
Adalah kitab karangan ibnu malik tentang ilmu nahwu yang digunakan di kelas wustho awwal sebagai penunjang pemahaman dan sebagai syarat mengikuti ujian / kenaikan kelas
·        Metode Audio “rekaman” alfiyah
Adalah  dalam rekaman tersebut berisikan file – file nadzoman alfiyah yang akan dihafalkan
C.     VARIABEL
·        Variable bebas 1(X1) dalam penelitian ini adalah metode audio “rekaman”
·        Variable bebas 2 (X2) dalam penelitian ini adalah metode audio “rekaman”
·        Variable tergantung (Y) adalah efektifitas hafalan alfiyah dari segi kuantitas
D.    PROSEDUR EKSPERIMENT
The Static Group comparison :Randomized Control Group Only Design/preetest postest design
Dalam rancangan ini sekelompok subyek yang diambil dari populasi tertentu dikelompokkan secara rambang menjadi dua kelompok yakni kelompok eksperimen  dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen dikenai variabel perlakuan tertentu, lalu ke dua kelompok itu dikenai pengukuran yang sama.
·        PRETEST
Siswa kelas 1 wustho putra di test IQ dengan menggunakan test WAIS,
Dan diperoleh IQ dengan kategori rata – rata  yaitu IQ dengan kisaran 96 - 100, dan ditemukan  24 anak yang IQ nya berada pada angka tersebut. kemudian di bagi menjadi dua kelompok.
»        Kelompok A    = kelompok control (12 anak)
»        Kelompok B    = kelompok eksperimen (12 anak)
Kemudian kedua kelompok di uji hafalannya dan dihitung rata-rata banyaknya hafalan alfiyah dengan menggunakan rumus mean
 



 
·        TREATMEN
Kelompok A (kelompok kontrol). Kelompok ini tidak di beri perlakuan apa – apa, hanya menghafal dengan cara klasikal
Kelompok B (kelompok experimental) diberi perlakuan hafalan tidak hanya dengan metode klasikal tapi dengan ditambah metode Audio “rekaman” baik melalui MP3,tape recorder, Handphone, dan alat yang bisa untuk merekam lainnya
Dengan catatan kelompok A tidak boleh mendapat perlakuan lain, dengan kata lain hanya menggunakan metode klasikal
·        POSTTEST
Kedua kelompok di uji jumlah dan kelancaranya hafalannya,  kemudian dihitung hasil mean-nya T2e-T2c  dengan menggunakan uji-t, lebih efektif manakah hafalan dari kelompok satu atau kelompok dua

Digambarkan sebagai berikut

Group
Pretest
Treatmen
postest
Kel. control
T1

T2
Kel.experimen
T1
X
T2

E.     ANALISA  HASIL PENELITIAN
Setelah hasil penelitian ditemukan, kemudian dihitung perbedaan antara hasil pretest T1 dan Posttest T2 untuk masing-masing kelompok , jadi (T2e-T1e) dan (T2c-T1c).
Kemudian dibandingkan perbedaan-perbedaan tersebut , untuk menentukan apakah penerapan perlakuan  X itu berkaitan dengan perubahan yang lebih besar pada
Kelompok eksperimental.  Jadi (T2e-T1e)-(T2c-T1c). dengan menggunakan metode statistic uji – t amatan ulang. Rumusnya adalah

                        Menghitung MD dengan rumus = ∑ D / N
Rounded Rectangle: t– amatan = ‎                         Menghitung t – amatan dengan rumus  

2 komentar:

  1. Great, great post! It’s something I have never thought about, really, but it makes a whole lot of sense. Thanks for sharing
    1982 Chrysler Cordoba AC Compressor

    BalasHapus